Makakami mohon, curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami, supaya karena sengsara dan salib-Nya, kami diantar ke kebangkitan yang mulia. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Ajakan Penantian Almasih Ulangan.
- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Ego Sum Panis Vivus Akulah Roti Kehidupan. RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Yohanes 651-58. Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 11 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil. Kabar gembira dari dan tentang Yesus Kristus sebagai Roti Hidup telah telah diwartakan dari Yerusalem ke seluruh penjuru dunia, melintasi batas-batas kota, negara, dan benua. Iman kepada Yesus sebagai Roti Hidup untuk hidup yang kekal telah merambah memasuki relung-relung hati segenap insan beriman Kristiani lintas budaya, generasi dan peradaban. Penyebaran dan warta iman yang efektif tentang Yesus sebagai Roti Hidup juga berhubugan erat dengan pilihan media. Peter Horsfield dalam bukunya From Jesus to The Internet 2015 1-2 menarasikan bahwa sejarah Kriatianitas berkaitan erat dengan media. Warta tentang Kabar Gembira Yesus Kristus yang menyebar secara global pada beberapa dekade dewasa ini tidak terpisahkan dengan kehadiran media baru yang berkembang sangat cepat di satu sisi dan di sisi lain kebangkitan agama di ranah publik juga dipandang memiliki kekuatan global yang berpengaruh atas budaya dan peradaban masyarakat dunia. Pointnya adalah terdapat hubungan yang erat antara agama dan media dan bagaimana pemimpin agama mengkomunikasikan pesan kepada khalayak. Namun dalam kajian perspektif budaya, media tidak dipandang sebatas sebagai intrumen komunikasi individu dalam menyampaikan pesan melainkan sebagai sebuah mediasi sosial yang berkontribusi bagi proses pembentukan makna dalam hidup. Pendekatan kultural melihat komunitas umat beriman juga terbentuk ketika mereka bekerja dan berinteraksi dengan menggunakan sumber daya simbolik yang disediakan budaya untuk menciptkan makna bagi kehidupan sehari-hari,untuk berbagi pengalaman dan misteri, untuk mengelola kecemasan dan pengharapan untuk mengisi ruang-ruang hidup yang tidak terisi. Pada Jaman Yesus tampil mengajar dan berkotbah memang belum ada internet. Namun Yesus juga telah memilih menggunakan cara-cara simbolik budaya masyarakat pada masa itu yang mudah dipahami untuk menyampaikan substansi pesan kepada para murid dan pendengar. Sebagai contoh Yesus memilih menggunakan media roti dan anggur sebagai simbol untuk menjelaskan Tubuh dan Darah-Nya yang disantap para murid dalam perjamuan Ekaristi. Maknanya adalah Tuhan mengorbankan diri-Nya dan memberikan diri-Nya sebagai Roti hidup yang disantap untuk keselamatan jiwa dan hidup kekal. Tindakan komunikatif Yesus telah membangun makna yang diyakini dan diterima para murid dan sepertiga penduduk dunia dewasa ini. Tindakan komunikatif Yesus juga dirayakan dari masa ke masa sebagai the way/jalan untuk memperoleh keselamatan dan hidup kekal.
Padazaman Israel dulu, seseorang biasanya dilantik dengan minyak yang dituangkan di atas kepalanya saat dia dipilih dan diberi kedudukan yang berwenang. (Imamat 8:12; 1 Samuel 16:13) Yesus dilantik oleh Allah sebagai Mesias, suatu kedudukan yang sangat istimewa. (Kisah 2:36) Tapi, Yesus tidak dilantik dengan minyak, dia dilantik Allah dengan
- Bersabar dalam penderitaan. Itulah seutas kutipan dari Penatua Remine Salindeho, ketika membawakan khotbah, pada ibadah Minggu Sengsara Pertama, GMIBM Molinbagu, Minggu 23/2/2020. Ibadah Minggu Sengsara Pertama di GMIBM Molibagu, dihadiri hampir 90 jemaat baik anak-anak hingga orang dewasa. Penatua Remine memilih Markus 9 ayat 30-37, sebagai pembacaan Alkitab pada ibadah kali ini. "Menghadapi minggu sengsara pertama, jemaat akan dihadapkan dengan berbagai masalah baik dalam keluarga, hingga ke pekerjaan," ucapnya. Namun, Remine mengakui banyaknya masalah hidup harusnya tak membuat jemaat berpaling dari Tuhan Yesus Kristus. "Masalah itu harusnya membuat hubungan kita kian erat dengan Tuhan, bukan menjauh," tegasnya. Menurutnya kunci untuk menghadapi banyaknya persoalan hidup adalah tangan yang terlipat dan memohon kepada Tuhan. "Yakinlah jika Tuhan memberikan cobaan sesuai batas kemampuan kita," ucapnya. Ia pun berharap, kedepannya para umat Kristus tidak kehilangan arah, terutama dalam menghadapi masalah kehidupan. "Bertekun dalam doa, dan minta penyertaan Tuhan dalam menghadapi masalah. Niscaya Tuhan akan menjawab semua doa saudara," tuturnya. Ibadah Minggu Sengsara Pertama di Jemaat GMIBM Molibagu, Kabupaten Bolsel, berlangsung dengan penuh khusyuk. Berbagai puji-pujian baik anak-anak hingga orang dewasa pun, mewarnai jalannya ibadah. Nie Renungan5 Mei 2018: Roti Hidup; Kisah Samuel Memimpin Israel; Minggu, 25 Maret 2018 - Hari Minggu Palma - Menghamparkan Diri Untuk Mengenang Kisah Sengsara Tuhan; Renungan Rabu abu, Rabu 14 Februari 2018; Renungan Minggu, 28 Mei 2017; Renungan Minggu 30 April 2017, Hari Minggu Paskah III. Minggu, 23 April 2017 Hari Minggu Paskah II Renungan Kristen pada Ibadah Rumah Tangga Minggu Sengsara adalah sebuah refleksi terhadap peristiwa penderitaan dan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Minggu Sengsara, yang juga dikenal sebagai Minggu Agung, yaitu periode tiga hari sebelum Paskah di mana umat Kristen merayakan Kenaikan Tuhan Yesus Rumah Tangga Minggu Sengsara biasanya dilakukan di rumah bersama keluarga dan dapat melibatkan pembacaan Alkitab, renungan, doa, dan renungan ini adalah untuk membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang pengorbanan Kristus di kayu salib dan memperdalam pengalaman rohani kita sebagai Ibadah Rumah Tangga Minggu Sengsara, kita diingatkan tentang penderitaan dan sengsara yang dialami oleh Yesus Kristus, serta makna yang terkandung di dalamnya. Kita juga diingatkan tentang kebesaran kasih Allah yang telah mengorbankan Putra-Nya sendiri untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa dan Ibadah Rumah Tangga Minggu Sengsara, kita diharapkan dapat memperdalam hubungan kita dengan Tuhan dan meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya hidup dengan iman dan kasih untuk adalah Renungan Ibadah Rumah Tangga Minggu SengsaraRenungan Kristen pada Ibadah Rumah Tangga Minggu Sengsara akan membawa kita untuk merenungkan dan memahami lebih dalam arti dari penderitaan dan sengsara yang dialami oleh Yesus Kristus saat ia disalibkan di kayu kita memperhatikan sengsara dan penderitaan yang dialami oleh Yesus, kita dapat belajar beberapa pelajaran penting yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari sebagai orang penderitaan dan sengsara Yesus, kita melihat betapa besar kasih Allah terhadap kita sebagai umat-Nya. Ia rela mengorbankan putra-Nya sendiri demi menyelamatkan kita dari dosa dan tetap setia dan taat kepada kehendak Bapa-Nya, bahkan ketika Ia mengalami penderitaan dan sengsara yang luar biasa. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam iman dan taat pada kehendak Allah, meskipun kita dihadapkan dengan tantangan dan Yesus disalibkan, Ia meminta pengampunan bagi orang-orang yang telah menyiksa dan menyombongkan diri atas penderitaannya. Hal ini mengajarkan kita untuk memaafkan orang lain, bahkan dalam keadaan sulit dan sengsara Yesus mengajarkan kita tentang makna kehidupan dan kematian. Ia memperlihatkan bahwa hidup kita bukanlah tentang kenikmatan duniawi semata, namun juga tentang pengorbanan dan pelayanan kepada sesama, serta kesiapan kita menghadapi kematian dengan Yesus berada di taman Getsemani, Ia berdoa agar cawan penderitaan yang harus dijalani-Nya dapat diangkat. Namun, pada akhirnya, Ia menerima kehendak Bapa dan menjalani penderitaan-Nya dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati. Kita juga diajarkan untuk menerima takdir dan kehendak Allah dalam hidup kita, meskipun terkadang hal tersebut mungkin terasa sulit atau tidak sesuai dengan keinginan dan sengsara yang dialami oleh Yesus adalah saat-saat ketika Ia membutuhkan persekutuan dengan Bapa-Nya yang lebih dalam. Hal ini mengajarkan kita pentingnya membangun hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa, pembacaan Firman, dan ibadah Kristus adalah contoh nyata dari pengorbanan yang luar biasa. Ia mengorbankan nyawa-Nya demi keselamatan umat manusia. Hal ini mengajarkan kita untuk siap mengorbankan diri kita untuk orang lain, bahkan ketika hal tersebut terasa sulit. MINGGUPRAPASKAH. PRAPASKAH / SENGSARA Masa ini dirayakan 7 minggu berturut-turut sebelum Paskah *). Prapaskah merupakan masa penyadaran diri dan pertobatan. Manusia berdosa menerima anugerah keselamatan melalui kematian dan pengorbanan KRISTUS di salib dan diundang untuk menerima kehidupan yang baru. Warna dasar : Ungu Tua Lambang/Logo : Ikan

Saat jemari mengetik huruf demi huruf untuk postingan kali ini, hujan lebat masih mengguyur Jayapura dan sekitarnya. Guntur membahana di langit dan kilat memecah kegelapan malam. Bunyi sirene Ambulance masih terus terdengar bolak balik menyusuri kota. Rasanya berat untuk menulis sesuatu tentang ini. Melihat di Media saja sudah membuat hati teriris apalagi melihat secara langsung. Mendengar cerita saja sudah membuat hati berkecamuk apalagi yang mengalami dan menjadi korban. Kehilangan harta. Kehilangan nyawa. Kehilangan keindahan alam. Semuanya luluh lantak. Semua yang pernah mengalami bencana pasti sangat paham ketika hal yang sama dialami oleh orang lain. Bencana. Tak pernah disangka. Sama sekali tidak dikehendaki. Membuat hati tersentak. Meninggalkan trauma dan duka yang mendalam. Bencana bertubi – tubi. Duka silih berganti. Belum selesai menarik nafas lega ketika yang satu terselesaikan. Yang lain sudah menghantam. Mengapa? Salah siapa? Berbagai pertanyaan yang jawabannya selalu dibahas panjang lebar termasuk untuk bumi Papua, Sentani, Nduga, dll. Berbagai komentar dan teori bermunculan. Berbagai nasihat dan peringatan diulang. Tapi tak ada yang bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Semua harus dihadapi. Salib di minggu sengsara tak hanya sekedar perenungan panjang tanpa titik. Tak cukup menjadi perenungan untuk akal saja atau untuk rasa tapi juga untuk hati nurani,untuk hidup, untuk perbuatan, untuk kebijakan, untuk keberpihakan, untuk kemanusiaan, untuk masa depan. Setiap musibah ada hikmahnya. Setiap peristiwa dapat menjadi sarana agar pekerjaan – pekerjaan Allah dinyatakan. Seperti yang dialami oleh si buta sejak lahirnya dalam Yohanes 91-41. Ketika para murid bertanya tentang penyebab penyakit si buta apakah karena dosanya atau dosa orang tuanya? Yesus meminta murid-murid-Nya meninggalkan spekulasi sia-sia menuju tindakan. Yesus bertindak bukan sekedar merasa iba, bukan mencari kambing hitam tapi melakukan tindakan penyelamatan. Tindakan yang menyatakan kuasa, kasih dan kemuliaanNya. Yesus tidak sekedar berbicara saja tetapi benar – benar bertindak. Ia mengaduk ludahNya dengan tanah dan mengoleskannya pada si buta. Yesus mengingatkan bahwa saat untuk bekerja terlalu singkat, selama masih siang. Yesus menghubungkan para murid dengan diri-Nya sendiri. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan diri-Nya dan juga pekerjaan mereka. Kolam Siloam menjadi tempat si buta membasuh dirinya lalu matanya melek. Siloam artinya diutus. Siloam menjadi simbol yang menegaskan pengutusan kita ditengah berbagai peristiwa yang terjadi. Sebagaimana Yesus diutus maka kitapun diutus. Di posisi mana mata kita melihat. Mata orang yang buta yang akhirnya bisa melihat dan mengenal Yesus Kristus setelah dia sembuh. Atau mata para murid yang hanya bisa membicarakan dan mendiskusikan keadaan orang itu tanpa berusaha menolongnya. Atau mata para pemimpin agama yang sudah melihat mujizat itu tetapi mereka tidak bisa melihat Tuhan di dalam kebutaan dan kemunafikan mereka. Atau mata Yesus yang bertindak menjawab kebutuhan si buta. Di posisi mana mata kita melihat menjadi cermin sikap kita merespons pengutusan Tuhan. Bencana, penderitaan, kesengsaraan, kehilangan, merupakan kesempatan untuk mengalami pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Itulah jalan salib yang ditempuh Yesus. Salib itu memang berat tapi Yesus memilih jalan Salib untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah. Sebuah syair lagu dari Ebiet Untuk Kita Renungkan …… *Kita mesti tabah menjalani Hanya cambuk kecil agar kita sadar Adalah Dia di atas segalanya* Terima kasih untuk semua yang meresponi peristiwa bencana ini untuk menyatakan pekerjaan – pekerjaan Allah. Yang bekerja di posko – posko bencana dan tempat pengungsian, yang terlibat langsung untuk berbagai proses baik di tempat bencana, di rumah sakit, yang menopang dengan memberi berbagai bantuan bahkan yang mendoakan. Salib ini memang sangat berat. Salib … untuk menunjukan bahwa Papua adalah surga kecil yang jatuh ke bumi. Tuhan memberkati.

TEMA: MENJADI PERABOT YANG MULIA. Bapak ibu sudara/i yang terkasih dalam Kristus. Di dalam rumah kita pasti banyak sekali perabot, mulai dari yang mahal sampai perabot yang harganya murah atau kurang berarti. Ketika kita mengunakan perabot tersebut maka kita akan sangat berhati-hati mengunakannnya apalagi perabot yang di beli dgn harga yg mahal.
Minggu, 02 April 2023 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan Dari kitalah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting-ranting palma yang tak bernyawa. St. Andreas dari Kreta Antifon Pembuka Mat 219 / PS 491 / GR hal. 137 / GM hal. 272 / GS hal. 115 Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi! PengantarPada hari Minggu Palma ini kita memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem. Di mana Ia disambut dengan meriah sebagai Raja Agung. Mesias yang sudah sekian lama dinanti-nantikan oleh orang Yahudi. Pada saat itu Yesus naik seekor keledai Sebagai tanda bahwa Ia seorang raja yang lemah lembut dan rendah hati. Tetapi akhirnya Ia menyerahkan diri untuk ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, disalibkan demi keselamatan kita dan keselamatan seluruh bangsa manusia. Inilah Injil Suci menurut Matius 211-11 "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan." Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-muird-Nya telah dekat kota dan tiba di Betfage, yang terletak di bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya mendahului-Nya dengan pesan, "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan menemukan seekor keledai betina yang tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau ada orang menegur kamu, katakan saja, 'Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.'" Hal itu terjadi supaya terpenuhilah firman yang disampaikan oleh nabi, 'Katakanlah kepada putri Sion Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.' Maka pergilah kedua murid itu, dan mereka buat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesuspun naik keatasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan semua orang yang berjalan di depan dan di belakang Yesus, berseru, "Hosana bagi Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!" Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini!" Dan semua menjawab, "Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!"Verbum Domini Demikianlah Sabda Tuhan U. Laus tibi Christe U. Terpujilah Kristus Baca renungan untuk perarakan Mengapa Yesus menunggang keledai pada hari Minggu Palma? Perarakan Daun Palma Antifon 1 atau lihat PS 492 * Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru Hosanna di tempat yang mahatinggi. Ayat. Mzm 24 1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya. Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas sungai-sungai. 2. Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu. 3. Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya. Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub. 4. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam pertempuran. 5. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? * Allah segala kuasa, Dialah raja mulia. Antifon 2 * Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan dan berseru Hosanna bagi Putra Daud. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Ayat. Mzm 47 1. Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, * bersoraklah bagi Allah dengan nyanyian gembira. Sebab dahsyatlah Tuhan yang mahatinggi, * raja agung atas seluruh bumi. 2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa kepada kita, * dan menundukkan suku-suku ke bawah kaki kita. Ia menentukan warisan bagi kita, * kebanggaan Yakub yang dicintai-Nya. Allah telah naik diiringi sorak-sorai, * Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. 3. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, * bermadahlah bagi raja kita, bermadahlah. Sebab Allah merajai seluruh bumi,* bermadahlah dengan tulus hati. 4. Allah memerintah segala bangsa, * Ia bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus. Para pemimpin bangsa-bangsa berkumpul bersama Umat Allah Abraham + karena seluruh bumi milik Allah, * sangat mulialah pula.. Antifon Pembuka Mzm 239-10 Enam hari sebelum hari raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong-Nya. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira Terpujilah Yang Mahatinggi! Diberkatilah yang datang dengan kerahiman berlimpah. Doa Pagi Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi manusia dan direndahkan sampai wafat di salib sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia. Perkenankanlah, agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. . Bacaan dari Kitab Yesaya 504-7 "Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu." Tuhan Allah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 819 Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?Ayat. Mzm 22 Ul 2a1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang β€œIa pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?” 2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung. 3. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku! 4. Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji Engkau di tengah jemaat Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi 26-11 "Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia." Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa! Demikianlah sabda Tuhan. U. Syukur kepada Allah. KISAH SENGSARA - Tahun A Mat 2614 - 2766 P Penginjil; K Kristus; R ucapan Rakyat, serta orang lain P Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius Pada waktu itu, seorang dari kedua belas murid Yesus, yaitu yang bernama Yudas Iskariot, pergi kepada imam-imam kepala. Ia berkata kepada mereka R Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, jika aku menyerahkan Dia kepadamu? P Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu, Yudas mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari Hari Raya Roti-Tak-Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata R Di manakah Engkau kehendaki kami menyiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu? P Jawab Yesus K Pergilah ke kota, kepada si Anu, dan katakanlah kepadanya, 'Beginilah pesan Guru Saat-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku ingin merayakan Paskah bersama dengan murid-murid-Ku.’ P Lalu murid-murid melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka, dan menyiapkan Paskah. Setelah hari menjadi malam, Yesus duduk makan bersama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata K Aku berkata kepadamu Sungguh, seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku. P Dengan hati sangat sedih mereka seorang demi seorang, bertanya kepada-Nya R Bukan aku, ya Tuhan? P Yesus menjawab K Seorang yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam piring ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Putra Manusia memang akan pergi, sesuai dengan apa yang ada tertulis tentang Dia, tetapi celakalah orang yang olehnya Putra Manusia itu diserahkan! Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan! P Yudas, yang hendak menyerahkan Yesus itu, menyambung R Bukan aku, ya Rabi? P Kata Yesus kepadanya K Engkau telah mengatakannya. P Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkan roti itu, lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata K Ambillah dan makanlah, inilah tubuh-Ku. P Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur, lalu memberikannya kepada mereka seraya berkata K Minumlah, kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang demi pengampunan dosa. Aku berkata kepadamu mulai saat ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur, sampai pada hari Aku minum anggur yang baru bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku. P Sesudah menyanyikan lagu pujiun. pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke bukit Zaitun. Maka berkatalah Yesus kepada mereka K Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis, 'Aku akan membunuh gembala, dan kawanan domba akan tercerai-berai., Akan tetapi sesudah bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea. P Petrus menjawab R Biarpun mereka sernua tergoncang imannya karena Dikau, aku sekali-kali tidak! P Yesus berkata kepadanya K Aku berkata kepadamu Sungguh, malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali. P Kata Petrus kepada-Nya R Sekalipun aku harus mati bersama Dikau, aku takkan menyangkal Engkau! P Semua murid yang lain berkata demikian juga. Maka sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya ke suatu ternpat yang bernama Getsemani. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya K Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa. P Yesus membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka K Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya! Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah bersama Aku. P Yesus maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya K Ya Bapa-Ku, sekiranya mungkin. biarlah cawan ini dijauhkan dan pada-Ku; tetapi janganlah seperti yang Aku kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki. P Setelah itu Yesus kembali kepada murid-murid-Nya, dan mendapati mereka sedang tidur. Maka Yesus berkata kepada Petrus K Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Daku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan! Roh memang penurut, tetapi daging itu lemah. P Lalu Yesus pergi untuk kedua kalinya dan berdoa K Ya Bapa-Ku, jika cawan ini tidak dapat dijauhkan kecuali kalau Kuminum, maka jadilah kehendak-Mu! P Dan ketika kembali pula, Ia mendapati murid-murid-Nya sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat. Yesus membiarkan mereka, lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya, dan Ia mengucapkan doa yang sama. Sesudah itu Ia kembali kepuda murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka K Tidurlah sekarang, dan beristirahatlah! Lihat, saatnya sudah tiba, Putra Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Daku, sudah dekat. P waktu Yesus masih berbicara, datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid Yesus, dan bersama dia datang pula suatu rombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, mereka itu suruhan imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang menyerahkan Yesus, telah memberitahukan tanda ini kepada mereka R Orang yang akan kucium, itulah Dia, dialah yang harus kamu tangkap! P Segera Yudas maju dan mendapatkan Yesus dan berkata R Salam, ya Rabi! P Lalu ia mencium Yesus. Tetapi Yesus berkata kepadanya K Hai teman, untuk itukah engkau datang? P Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap Dia. Tetapi salah seorang dari mereka yang menyertai Yesus, mengulurkan tangan, menghunus pedang, dan menetakkannya kepada hamba Imam Agung, sehingga terpotonglah telinganya. Maka kata Yesus kepadanya K Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, ia akan binasa oleh pedang. Atau kausangka Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya segera Ia kirim lebih dari dua belas pasukan malaikat untuk membantu Aku? Tetapi kalau begitu, bagaimanakah akan terpenuhi apa yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian P Lalu Yesus berkata kepada orang banyak itu K Sangkamu Aku ini penyamun, sehingga kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung, untuk menangkap Daku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Daku. Akan tetapi semua ini terjadi supaya terpenuhilah apa yang tertulis dalam kitab nabi-nabi. P Lalu semua murid meninggalkan Yesus dan melarikan diri. P Sesudah menangkap Yesus, mereka membawa Dia menghadap Kayafas, Imam Agung. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua. Petrus mengikuti Yesus dari jauh, sampai masuk ke halaman rumah Imam Agung. Setelah masuk ke dalam, Petrus duduk di tengah-tengah para pengawal, untuk melihat kesudahan dan perkara itu. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama, mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati. Tetapi mereka tidak mendapat bukti apa-apa, walaupun tampil banyak saksi dusta. Akhirnya tampillah dua orang yang mengatakan R Orang ini berkata, Aku dapat merobohkan Bait Allah dan membangunnya kembali dalam waktu tiga hari.’ P Lalu Imam Agung itu berdiri dan berkata kepada Yesus R Tidakkah Engkau memberjawab atas tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau? P Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Agung kepada-Nya R Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami Apakah Engkau Mesias, Putra Allah, atau bukan! P Jawab Yesus K Engkau mengatakannya. Aku berkata kepadamu Mulai sekarang kamu akan melihat Putra Manusia duduk di sebelah kanan Allah yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit! P Maka Imam Agung mengoyakkan pakaiannya dan berkata R Dia menghojat Allah! Untuk apa kita mencari saksi lagi! Sekarang telah kamu dengar hojat-Nya. Bagaimana pendapatmu? P Mereka menjawab R Ia harus dihukum mati! P Lalu mereka meludahi wajah Yesus dan menampar Dia. Ada orang lain memukul Dia dan berkata R Coba katakanlah kepada kami, hail Mesias, siapakah yang memukul Engkau? P Sementara itu Petrus duduk di luar, di halaman. Maka datanglah seorang pelayan wanita kepadanya dan berkata R Engkau juga selalu bersama dengan Yesus, orang Galilea itu! P Tetapi Petrus menyangkal di depan semua orang, katanya R Aku tidak tahu apa yang kaumaksudkan! P Ketika Petrus pergi ke pintu gerbang, seorang wanita lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ R Orang ini bersama dengan Yesus, orang Nazaret itu! P Tetapi Petrus menyangkal lagi dengan bersumpah, katanya K Aku tidak kenal orang itu! P Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata K Pasti engkau pun salah seorang dari mereka! Itu jelas dari bahasamu! P Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah R Aku tidak kenal orang itu! P Dan pada saat itu berkokoklah ayam. Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya, β€œSebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali." Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan sedih. Ketika hari mulai siang, semua imam kepala dan kaum tua-tua bangsa Yahudi berkumpul dan mengambil keputusan bahwa Yesus harus dibunuh. Maka Yesus dibelenggu, lalu mereka menyerahkan Dia kepada Pilatus, yang adalah wali negeri. Ketika Yudas, yang telah menyerahkan Yesus, melihat bahwa Yesus tclah dijatuhi hukuman mati, menyesallah dia. Lalu ia mengembalikan uang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan kaum tua-tua, sambil berkata R Aku telah berdosa, karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah! P Tetapi jawab mereka R Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri! P Maka Yudas melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri Imam-imam kepala. memungut. uang itu dan berkata R Uang ini tidak boleh dimasukkan ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah! P Sesudah berunding, maka dengan uang itu mereka membeli sebidang tanah, yang disebut Tanah Tukang Periuk, untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. Itulah sebabnya sampai hari ini tanah itu disebut Tanah Darah. Dengan demikian terpenuhilah Fiman yang disampaikan oleh Nabi. Yeremia, katanya, Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk satu orang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, dan meraka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesan Tuhan kepadaku." Lalu Yesus dihadapkan kepada walinegeri, yakni Pilatus. Dan walinegeri itu bertanya kepada Yesus R Benarkah Engkau raja orang Yahudi? P Jawab Yesus K Engkau sendiri mengatakannya! P Tetapi atas tuduhan yang diajukan oleh imam-imam kepala dan kaum tua-tua terhadap diri-Nya, Yesus tidak memberi jawab apa pun. Maka kata Pilatus kepada-Nya R Tidakkah Engkau dengar betapa banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau? P Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun, sehingga walinegeri itu sangat heran. Telah menjadi kebiasaan bagi walinegeri untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap hari raya sesuai dengan pilihan rakyat. Pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal karena kejahatannya, namanya Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus bertanya kepada mereka R Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu Barabas? Ataukah Yesus, yang disebut Kristus? P Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan. isterinya mengirim pesan kepadanya R Jangan engkau mencampuri perkara orang yang saleh ini, sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia. P Tetapi karena hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua. rakyat bertekad meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan dan Yesus dihukum mati. Wallnegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka R Siapa di antara kedua orang ini yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu? P Kata mereka R Barabas! P Kata Pilatus kepada mereka R Kalau begitu, apa yang harus kubuat dengan Yesus yang disebut Kristus?" P Mereka semua berseru R la harus disalibkan! P Kata Pilatus R Tetapi kejahatan apa yang telah dilakukan-Nya? P Namun semakin keras mereka berteriak, R Ia harus disalibkan! P Pilatus melihat bahwa segala usahanya percuma, malah sudah mulai timbul kekacauan. Maka la mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan rakyat. seraya berkata Aku tidak bersalah terhadap darah orang inil Itu urusan kamu sendiri! P Dan seluruh rakyat itu menjawab R. Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami! Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka. tetapi ia menyuruh supaya Yesus didera; lalu ia menyerahkan Dia untuk disalibkan. Para serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian Yesus dan mengenakan sebuah mantel berwarna ungu pada-Nya. Mereka mengenyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. lalu memberi Dia sebatang buluh dl tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya serta mengolok-olok Dia dengan berkata R Salam. hai raja orang Yahudi! P Mereka meludahi Yesus, lalu mengambil buluh itu, dan dengan buluh itu memukul kepala-Nya. Sesudah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan mantol itu dari pada-Nya dan mengenakan kembali pada-Nya pakaian-Nya sendiri. Kemudian mereka membawa Yesus keluar untuk disalibkan. P Ketika berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene. yang bernama Simon Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Maka sampailah mereka ke tempat yang bernama Golgota, artinya Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu. Tetapi setelah mengecapnya. Yesus tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Yesus, para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa la dihukum, yaitu 'Inilah Yesus Raja Orang Yahudi'. Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang yang lewat di situ, mengejek Yesus dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata R Hai, Engkau yang mau merobohkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu! Jika Engkau Putra Allah, turunlah dari salib! P Demikian juga imam-imam kepala bersama para ahli Taurat dan orang tua-tua mengolok-olok Yesus dan berkata R Orang lain diselamatkan-Nya. tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat la selamatkan! Dia raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib. barulah kami akan percaya kepada-Nya! la menaruh harapan-Nya pada Allah, biarlah Allah menyelamatkan Dia jika Allah berkenan kepada-Nya! Karena la telah berkata, 'Aku adalah Putra Allah.” P Bahkan kedua penyamun yang disalihkan bersama dengan Yesus, menghinakan Dia juga. Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah. itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring K Eli, Eli. lama sabakhtani! P Artinya, 'Allahku, ya Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Dakul' Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ, berkata R Ia memanggil Elia! P Dan segera seorang dari mereka datang mendekat. ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata R Jangan! Baiklah kita lihat apakah Elia datang menyelamatkan Dial P Yesus berseru lagi dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya. Semua hening sejenak merenungkan wafat Tahan. P Dan lihat, tirai di Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Dan terjadilah gempa bumi; bukit-bukit batu terbelah, kubur-kubur terbuka, dan banyak orang kudus yang telah meninggal, bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur. lalu masuk ke kota suci. dan menampakkan diri kepada banyak orang. Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah terjadi, kepala pasukan dan para praiu rit yang menjaga Yesus, berkata R Sungguh. orang ini adalah Putra Allah! P Adapula di situ banyak wanita yang memandang dari jauh, yaitu wanita-wanita yang mengikuti Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapatlah Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf dan ibu anak-anak Zebedeus. Menjelang malam datanglah seorang kaya, yang berasal dari Arimatea. yang bernama Yusuf; yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus. Maka Pilatus memberi perintah supaya jenazah Yesus diserahkan kepadanya. Lalu Yusuf menurunkan jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya sendiri yang baru saja dia gali dalam bukit batu. Sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pulanglah ia. Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ, sambil duduk di depan kubur. Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan. datanglah imam-imam kepala bersama dengan orang-orang Farisi menghadap Pilatus. Kata mereka kepada Pilatus R Tuan, kami ingat bahwa si penyesat itu, sewaktu ia masih hidup, berkata, 'Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.” Karena itu, perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga. Kalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri jenazah-Nya, lalu mengatakan kepada rakyat, 'Ia telah bangkit dari antara orang mati!' Penyesatan ini akan lebih buruk akibatnya daripada yang sebelumnya! P Kata Pilatus kepada mereka R Ini penjaga-penjaga bagimu; pergilah dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya! P Maka pergilah mereka, dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeteraikan kubur Yesus dan mengatur penjagaannya. Demikianlah Kisah Sengsara Tuhan kita. U. Terpujilah Kristus. Renungan Di awal Misa hari ini, Anda membawa daun palma yang diberkati dan kita melambaikannya untuk memperingati masuknya Tuhan Yesus ke Yerusalem. Itu adalah tanda kita menyambut Yesus ke dalam area kehidupan kita di mana kita menghidupi iman kita. Cabang-cabang palma yang kokoh dan runcing ini mengingatkan kita untuk teguh dalam iman kita sama seperti Yesus tetap kokoh dan teguh dalam Sengsara-Nya karena kasih-Nya kepada kita. Dan jarum runcing dari daun palem itu mengingatkan kita bahwa hidup memiliki saat-saat yang menyakitkan dan akan ada saat ketika seperti Yesus kita akan berteriak Allahku, ya, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Yesus menderita dan mati. Tetapi Dia bangkit dari kematian. Jadi marilah kita tetap dekat dengan Yesus dan kita juga akan bangkit dari rasa sakit dan penderitaan kita. Ketika kita melakukannya, maka kita akan melambai-lambaikan daun palma yang runcing ini dengan gembira.RENUNGAN PAGI Antifon Komuni Mat 2642 Ya Bapa, jika tak mungkin piala ini berlalu tanpa Kuminum, jadilah kehendak-Mu. Father, if this chalice cannot pass without my drinking it, your will be done. Pater, si non potest hic calix transire, nisi bibam illum fiat voluntas tua.
Tanggal Minggu, 3 Januari 2021. Ayat SH: Matius 4:18-25. Judul: Pengikut Sejati. Menjadi murid bukanlah pilihan yang mudah. Sebab, pada waktu itu, menjadi murid berarti ia harus siap sedia meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti gurunya. Ke mana pun dan di mana pun gurunya berada, di situlah para murid juga berada.
- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Akulah Roti Hidup. Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Ul. 8 bacaan kedua 1 Korintus 10 16-17, dan bacaan Injil Yohanes 6 51-58; Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus. Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 11 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil. Saudari/a yang terkasih dalam Kristus. Salam damai sejahtera untuk kita semua. Roti menjadi bahan makanan utama di belahan bumi Eropah dan sekitar wilayah Asia Timur dan sekitarnya. Roti sudah menjadi makanan pokok untuk menjadi kehidupan mereka. Ada sebagian negara lainnya menggunakan roti hanya sebagai makanan tambahan saja atau sekedar snack saja. Namun yang penting di sini adalah bahwa roti itu sudah menjadi bahan makanan untuk hidup dan kehidupan manusia. Jadi ketika bicara dengan roti kita pasti mengarahkan pikiran kita kepada makanan yang akan kita makan dan yang memberi kepuasan saat kita lapar dan memakannya. Saudari/a yang terkasih dalam Kristus. Hari ini Gereja sejagat merayakan Hari Raya Tubuh Dan Darah Kristus. Perayaan ini kita rayakan minggu ke dua sesudah Pentakosta. Perayaan ini merupakan perayaan besar dalam gereja karena kita mengenangkan Yesus sebagai Tuhan yang diutus Allah kepada manusia dan yang menyerahkan diriNya untuk disalibkan dan wafat bagi pemulihan dosa-dosa manusia. Penyerahan diri sampai sehabis-habisnya sampai menyerahkan tubuhNya sendiri dan bangkit dalam kemuliaan Tuhan. Dalam konteks inilah perayaan besar ini kita rayakan. Kisah inspiratif dari bacaan-bacaan yang kita dengar pada hari ini dimulai dari kisah perjalanan bangsa Israel.

Seminggusekali pada hari Minggu, yang disehut Hari Tuhan. Sekali setahun Gereja merayakan kebangkitan Tuhan pada hari Paska, bersama-sama dengan sengsara dan wafatNya yang menyelamatkan. Sekali setahun Gereja merayakan kelahiran Tuhan (Natal). Kenangan-kenangan itu menjadi pe doman hidup setiap hari dengan corak tertentu. Maka ada Masa

RenunganAir Hidup Dosa Telah Di Tiadakan : Renungan Paskah Minggu 21 April 2019 Kebangkitan Kristus Membawa Kehidupan Lintas Papua - Contoh daftar riwayat hidup atau curriculum vitae di tunjukkan gambar berikut.. Usahakan kalian download sebagai review saja, belilah cd original atau kalian beli secara online seperti di itunes untuk mendukung
\n \n \nrenungan air hidup minggu sengsara
ui87K.
  • v5pvmgumla.pages.dev/376
  • v5pvmgumla.pages.dev/271
  • v5pvmgumla.pages.dev/185
  • v5pvmgumla.pages.dev/24
  • v5pvmgumla.pages.dev/274
  • v5pvmgumla.pages.dev/244
  • v5pvmgumla.pages.dev/103
  • v5pvmgumla.pages.dev/438
  • renungan air hidup minggu sengsara